Dosa Absolut dan Dosa Relatif

Posted: Oktober 23, 2009 in Cangkruan, Fiqih, pemikiran, Pitakonan, Renungan
Tag:, , ,

dolly.thumbnailDosa sederhanya diartikan sebagai perasaan bersalah. Ia dianggap sebagai sesuatu yang tidak layak dilakukan dan bagi mereka yang melakukannya dianggap sebagai pendosa dan dianggap sebagai pelaku keburukan.
Dalam semua sejarah agama yang pernah turun di muka bumi, setiap sistem kepercayaan dan ajarannya selalu tidak pernah lepas dari pahala dan dosa, agama apapun itu. Tak peduli yang dianggap sebagai agama samawi atau agama ardhi.

Dosa, harus kita akui selalu berpengaruh pada tabiat pelakunya. Teorinya begini, setiap pekerjaan atau aktifitas yang kita kerjakan adalah energi. Setiap energi pastilah mempunyai sifat energi; api pastilah membakar, energi air pastilah menyejukkan. Jika kita tarik lagi pada masalah kejiwaan. Energi birahi pastilah membakar, energi cinta dan kasih sayang pastilah meneduhkan, energi marah juga membakar, dst. Masing-masing energi itu pastilah punya dua kutub yang berbeda; pertama energi positif. Kedua, energi negatif (Energi positif dan energi negatif saat sekarang ini telah bisa dilihat dari sisi medis dan eksakta).

Setiap perbuatan yang mempunyai energi negatif dan mengandung unsur perasaan bersalah dan diamini oleh semua agama adalah dosa absolut. Sedangkan dosa relatif adalah dosa yang masih diperdebatkan baik buruknya, dan biasanya tidak berlaku secara universal.

Dalam agama Islam ada hal yang disebut asasiyah (dasar) adan ada pula yang disebut furu’iyah (cabang). Dalam hal asas, umat Islam selalu sepakat. Misal, Muhammad utusan Allah, Tuhan itu ada satu dan disebut dengan Allah. Sedangkan dalam hal furu’iyah (cabang), umat Islam banyak berbeda pendapat dan hal tersebut memperoleh persetujuan dari Nabi.
Kembali ke dosa absolut dan dosa relatif. Dalam pengertiannya, semakin umum dan luas pandangan kita maka hal-hal yang absolut itu akan makin sedikit. tapi hal ini masih kontroversi dan perlu pembicaraan lebih lanjut. Wallahu A’lam!

Komentar
  1. Pujangga Kesasar berkata:

    Kira-kira, kalau belum dapat jodoh dan penyaluran cintanya masih semu, energi cintanya berjalan sempurna nggak, Kang? hehe

  2. Ihsan Maulana berkata:

    Cinta tak harus sll b’hubungan dgn lawan jenis, cinta juga bs u/ kemanusiaan,u/ keadilan dan kesetaraan. jad penyalurannya tetap sempurna walau blum paripurna. hehe

Tinggalkan komentar