Antara Belanda, India, Indonesia, dan Australia

Posted: Oktober 20, 2016 in Cangkruan, pemikiran, Sosial Kemasyarakatan, Trip
Tag:, , , , , ,

Dalam kesempatan jamuan makan malam di asrama kampus ANU (Australian National University) yang dihuni oleh para mahasiswa PhD, saya duduk dengan Souveek , Rommael, dan Suzan. Souveek adalah seorang warga negara India, Rommael warga Filipina, dan Suzan adalah orang Australia. Saya, Rommael, dan Souveek berkawan akrab, kami sering masak bareng dan berbagi makanan. Tapi dengan Suzan karena ia tinggal di lantai bawah, jadi saya tidak terlalu akrab dengannya hanya say hello saja jika bertemu.

Obrolan bermula tatkala Rommael bertanya kepadaku, “apa nama Indonesia itu dikenal sejak dahulu. Maksudku apa sejak dulu bangsa kalian menyebut kalian sebagai Indonesia?”. Saya jawab ke Rommael, “tidak. Indonesia itu berawal dari sebutan orang-orang Eropa untuk menyebut kepulauan yang dikuasai Belanda. Itulah kenapa nama lain kami di masa lalu ada Hindia Belanda. Ini sama dengan sebutan India Inggris untuk India saat ini”. Rommael pun memberikan tanggapan terkejut dengan berkata, “Oh really?” seakan dia tak percaya. Souveek yang berada di dekat kami ia pun mengiyakan hal tersebut. “Rommael bertanya lagi dengan penuh  selidik, “bagaimana itu bisa terjadi?”. “Jadi pada masa dahulu kala, orang Eropa itu tidak bisa membedakan mana orang India, mana orang Indonesia, dan mana orang penduduk asli Amerika. Itulah kenapa mereka menamakan kami sebagai India. Baik yang asli India, Indonesia, atau Amerika Utara.” Jelasku, lalu mengambil pizza yang ada di depan mata. Sambil memakannya karena saya lihat Rommael sangat ingin tahu dan dua kawanku lainnya menyimak dan saya lihat orang-orang mengerubuti kami karena ingin tahu cerita lebih lanjut dariku aku pun melanjutkan,

“Jadi begini, dulu ada dua kekuatan tradisional Eropa yang saling berebut negeri jajahan yatitu Inggris dan Belanda. Nah, India yang dikuasai Inggris itu mereka sebut India Inggris, sedang India yang dikuasai oleh Belanda adalah Hindia Belanda. Nama Hindia itu adalah nama lain dari India saat ini. Orangnya disebut Hindi, dan agamanya disebut Hindus”. “Nah, kami sendiri menyebut Indonesia itu dengan nama Nusantara atau Nuswantara” jelasku kepada para kawan-kawan yang sudah berkumpul.

Suzan yang sedari tadi menyimak, menyambung, “Nama Australia dulu adalah New Holland alias Belanda Baru”. Para kawan-kawan yang banyak berasal dari Asia dan Eropa terkejut dengan informasi yang disampaikan Suzan, termasuk aku. “Oh ya Suzan?! Wow, ini satu hal yang baru buatku”. “Iya, bener. Jadi nama Australia itu dulu namanya adalah Belanda Baru, karena dikuasai Belanda. Dan kau tahu? Bahwa New Zealand, nama Zealand itu adalah nama kota di Belanda”. “Wow!!” teman-teman seperti mendapatkan pencerahan mendengar penjelasan Suzan. Teman-teman yang lain menyahut, “Owh ini seperti nama New York yang diambil dari nama York di Inggris”. “Iya, tapi karena Inggris mengambil alih wilayah ini maka diganti menjadi Australia”. Tambah Suzan menjelaskan.

“Ok, make sense, masuk akal! Di Asia Inggris punya India Inggris dan Belanda punya Hindia Belanda. Sedangkan untuk penemuan benua baru, Inggris punya New England dan Belanda punya New Holland”. Kataku menyimpulkan. “Iya, betul” kata Suzan mengiyakan.

“Bisa jadi ya, jika Australia tidak diberikan kepada Inggris oleh Belanda. Bisa jadi Australia adalah bagian dari Indonesia!” kataku enteng. Teman-teman pun tertawa menanggapi peryataan terakhirku ini. Dan akhrinya kawan-kawan kembali ke meja masing-masing dan mulai memakan pizza yang sudah siap.

Komentar
  1. jalinankata berkata:

    hmmm.. so interesting…

Tinggalkan komentar