Wanita Muda Surabaya Lebih Mudah diajak ML daripada Menikah

Posted: Oktober 15, 2009 in Awewe, Cangkruan, pemikiran, Pitakonan, Renungan, Sosial Kemasyarakatan
Tag:, ,

MiyabiBerdasar penelitian yang dilakukan pada 10 wanita di Kota Surabaya, dilakukan secara kualitatif dengan cara random sampling pada wanita muda usia SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi, dilakukan dalam kurun waktu empat tahun mengungkapkan sebuah fakta menarik bahwa wanita muda di Surabaya lebih mudah diajak bersenggama (Making Love) daripada diajak menikah.

Rincian hasil penelitian tersebut adalah berikut: enam wanita muda Surabaya mau diajak bersenggama dengan catatan jika terjadi apa-apa pasangannya mau bertanggung jawab, satu wanita mau diajak bersenggama dengan syaarat pasangannya berjanji dan berkomitmen menikahinya, dan tiga wanita Surabaya tidak mau diajak bersenggama, apapun yang terjadi sebelum pasangannya menikahinya secara sah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana semakin liberalnya padangan para wanita muda di Surabaya atas seksualitas dan menjadi bukti betapa secara moral keagamaan telah terjadi degradasi norma menjaga virginitas di tingkatan wanita muda Surabaya yang belum menikah. Hal ini juga menunjukkan bagaimana para wanita muda Surabaya juga sudah mulai bisa menerima perbuatan senggama di luar nikah (sex before married).

Hal lain yang terungkap dari penelitian ini adalah dari 10 wanita muda tersebut saat ditanyakan apakah mereka pernah menonton film BF, kesemuanya menjawab pernah. Saat ditanya darimana mereka mendapatkan pengetahuan seksualnya, mereka menjawab dari teman dan dari media. Media yang dimaksud adalah video, buku dan majalah. Poin lain adalah kenyataan bahwa mereka tidak pernah membicarakan masalah seksnya pada orang tuanya. Rinciannya, delapan orang mengatakan tidak dan tidak pernah, sedangkan sisanya mengatakan pernah.

Berdasar dari data tersebut mengindikasikan bagaimana persoalan seks yang tertutup membuat pengetahuan seksualitas para wanita muda tadi berkembang secara liar dan tidak terkendali. Mereka seakan-akan mempunyai dunia lain dengan norma yang lain yang disimpan rapat-rapat, sebuah dunia yang berbeda dari apa yang ditampakkan setiap harinya di hadapan masyarakat.

Dari itu, usulannya sebagai tindak lanjut atas hasil penelitian di atas adalah perlunya keterbukaan membicarakan masalah seksualitas pada para wanita muda oleh para orang tua, guru, dan tokoh masyarakat. Salah satu tujuannya adalah berupa target minimal adanya balancing atas pengetahuan masalah seksualitas secara sempurna, harapannya tentu tercapainya masyarakat madani yang taat pada norma-norma yang ada.
Yang patut menjadi garis besar, bahwa temuan ini tidak bisa untuk mengenelisir temuan. Akan tetapi dengan keadaan yang sama temuan ini bisa dipakai sebagai acuan.

Komentar
  1. Pujangga Kesasar berkata:

    Wah, jangan-jangan anda juga pernah ML diluar nikah ya? (sorry, kidding!)

    Membaca uraian di atas, sya teringat kembali pada salah satu buku best-seller tulisan Iip Wijayanto, yang menguraikan betapa 93% dari mahasiswi Jogja juga pernah berhubungan seks di luar nikah! Bayangkan!

    Tapi inilah hidup yng sebenrnya! Sebuah hasil konfrontasi dialektika hitam-putih yang sarat absurditas. Maka biarkan kompleksitas hidup berjalan beriringan dengan sempurna! Dan, di sinilah barangkali implementasi logika amar-ma’ruf menemukan momentumnya…

    (Sepertinya, yang cocok untuk menjadi master “sosialisasi seks” adalah anda, Kang… Selamat berjuang!) Haha…

  2. Pujangga Kesasar berkata:

    Oya, ada yang ketinggalan, kang…
    Blogku yang http://www.sejenak-kemudian.co.cc tolong dibacklink di blog ini dong!

    Kalau bisa taruh aja di Blogroll-nya….

  3. Ihsan Maulana berkata:

    Alhamdulillah saya adalah orang yang menjaga keperjakaan.
    baiklah, entar ku baca dulu blognya

  4. jhon miono berkata:

    waduh gawat niih tu kan kota kelahiranku yahh, mudah2 han alloh melindungiku dari pengaruh pergaulan.

  5. Mahyudin berkata:

    Wah benar2 dunia ini memang mau kiamat’AGAMA sduh tdk di hiraukan lagi’tidak malu apa meraka dengan tuhan

  6. fadlan berkata:

    semakin liberal aja perempuan skrg.

  7. mbahfa berkata:

    Wah kalau baru sepuluh .saya rasa kurang falit

  8. Prima berkata:

    Memang itulah faktanya. Masa muda yg dipenuhi obsesi negatif. Harga diri jadi barang mahal dan langka. Semoga aku menemui jodoh yg bisa menjaga harga dirinya terhadap orang lain. Virginitas adalah harga diri cewek. Kecuali ada hal2 yg diluar dugaan, yg ga bisa dihindari. Tapi kalo dgn sengaja bertindak sebebas itu, malah akan menambah penyakit mental yg tambah parah. Masa depan yg semakin suram. Manusia perlu jaga diri dan hati.

  9. seedkeeper berkata:

    10 orang ygdi jadikan sampel gk bisa men-generalisasikan warga surabaya bro… gak valid tuh,, masih banyak orang yg menjaga virginitasnya,,, jgn terpengaruh hal yg kayak ginilah … semoga kita semua diberi petunjuk oleh Allah SWT ke jalan yang benar…

  10. adin berkata:

    10 orang apa bisa mewakili ratusan ribu orang? yang meneliti gak pernah belajar statistik kayaknya…jgn2 ini seperti yangdi lakukan Iip wijayanto..penelitiannya juga gak valid hanya untuk cari sensasi dan ketenaran aja..

  11. indr@ berkata:

    woi jgn su’udzon dong.. masa iya sih??

  12. Bodrox berkata:

    Itu efek negatif dari emansipasi mungkin kang. Arus informasi yang makin terbuka bagi kaum hawa memberi peluang mereka mempelajari dan mengenali ‘ilmu’ yang positif dan juga negatif…

  13. Abdul Munif berkata:

    Sebagai ajang berlatih di bidang penelitian, hasil penelitian ini saya apresiasi. Namun menurut saya, si peneliti tidak perlu terburu-buru mempublikasikannya. Ada sejumlah kelemahan dalam penelitian ini antara lain inkonsistensi metodologis. Si peneliti mengaku menggunakan pendekatan kualitatif dengan sampel 10 orang perempuan, tetapi dia mencoba menggenaralisasikan temuannya untuk semua anggota populasi, yakni semua perempuan Surabaya. Ini tampak dari judul dan uraian-urainnya. Padahal, penelitian kualitatif tidak bisa digeneralisaikan.
    Peneliti perlu belajar lagi tentang metodologi riset sosial.

  14. prames berkata:

    gendeng…uripo nang alas ae nduk nduk…

  15. Achmad berkata:

    Oalah, cuma 10 orang tok to? Paling itu ya hanya berlaku pada mereka saja, bukan pada umumnya Ning Suroboyo. Aku yakin jik akeh sing alim kok cak.
    Baiknya ini untuk peringatan bagi orang tua, supaya hati2 menjaga anaknya, agar tak terjerumus godaan setan. Suwun.
    Perkenalkan saya Achmad Fauzi di Bratang, Surabaya.

  16. N.N. berkata:

    Biarpun melalui sampling random,tpi keakuratannya blm bisa djadikan acuan,krn mngkn yg dijadikan samplenya wanita g bener.Untuk kaum Adam yg mendapati istrinya yg sdh tdk virgin,lbh baik jgn diteruskan krena bagaimanapun kesucian itu hal yg amat penting.Juga yg paling penting spaya wanita tdk merasa bhwa hal itu hanya HAL YG BIASA/LUMRAH dijaman skrng ini.

  17. penuai berkata:

    Belum tau dia…..saya juga sependapat dengan mas…sepertinya bukan hal yang luar biasa…dikalangan remaja itu sudah biasa…pengen tau lebih jauhhh lihat di http://www.penuai.wordpress.com

  18. nurrahman18 berkata:

    wah penelitiannya mash perlu dipertanyakan scr ilmiah dg detail…

  19. syukriy berkata:

    Penelitian dengan 10 orang sampel? Saya kira ini penelitian yang sangat tidak valid dan mengada-ada. Sebaiknya anda memahami terlebih dahulu metode ilmiah yang dipakai dalam sebuah penelitian dengan benar sehingga bisa menyebut ini sebagai penelitian.

    Tentang benar tidaknya fakta yang anda ungkapkan, bahwa wanita lebih mudah diajak bersenggama daripada menikah, menurut saya hanya untuk membesar-besarkan masalah. Sebaiknya anda lakukan survey sebaliknya: berapa persen lelaki yang suka bersenggama tanpa perlu menikah? berapa persen lelaki yang mau bertanggungjawab setelah melakukan senggama dengan seorang wanita?

    Saya kira lelaki lebih “rusak” daripada perempuan.

  20. Mahesajenar berkata:

    Emang knyataanx kya gtu.. Ga mungkin jg klo surveix di lokalisasi

  21. xo2 berkata:

    wajar lah …coz indonesia kan sesang dalam proses pengembangan diri menuju modern..jadi..free sex..its ok

  22. irfan berkata:

    Variabel yang sempit, bukan dasar untuk mengambil kesimpulan. Sama dengan penelitian seorang mahasiswa di Kota G (Jawa), September 2009. Dia meneliti 30 siswi dari beberapa SMU/SMK, hasilnya 70% pernah ML. 10% dari 70% itu dah sampai intercourse (coitus). Kami anggap hasilnya juga kurang valid. Tapi itu bisa dijadikan sebagai gambaran, betapa bobroknya etika dan moral kita sebagai bangsa timur. Walaupun modern…free sex, NO WAY.
    Trus obyeknya juga sepihak..kasihan wanita jadi pihak yang salah. Harusnya seorang pria menjadi pemimpin dan pelindung bagi wanita, bukan malah ngajak ML sembarangan..

  23. Kucing Sniper berkata:

    Yang berkomentar masih menjaga keperjakaan ada 2 kemungkinannya :
    1. Dia emang bener2 gak laku padahal benernya emang mupeng berat, karena nggak laku ntulah maka dia mengaku2 hebat bisa menjaga keperjakaan hehehe
    2. Dia emang alim tapi nggak ada gadis yang mau dinikahi, makanya masih perjaka terus hahaha

    Komentar diatas cuma kidding ya mas hehehe

  24. omiyan berkata:

    inilah hidup efek dari kebebasan yang selam ini kita bangga banggakan…kitapun bagian dari pola hidup seperti ini….karena agama sengaja dijauhkand ari kehidupan bernegara..

    ah..semoga ga menimpa anak anak kita kelak

  25. andhika berkata:

    semakin brani aja ya anak jaman sekarang

    untuk melakukan perbuatan yang terlarang?
    ap g kasihan amortunya ya?

  26. Astagfirullah haladzimmmmm

  27. Jituiklan berkata:

    Mudah-mudahan kita dan keluarga kita terjaga dari semua itu. Aminnn Tanda-tanda dah mau kiamat neh

  28. qarrobin berkata:

    salam kenal salam persahabatan

  29. kulilampu berkata:

    Hemmmm…..valid ndak tuh????

  30. catatan febri berkata:

    kalau 10 itu gak valid. Mungkin diambil sampel 1 sma 1 sampel, 1 smp 5 sampel dan 20 sampel untuk 1 PT. kalau pakai metode ini pasti valid dan gak terbantahkan…..

  31. catatan febri berkata:

    Ada info menarik, bagi yang menginginkan search engine yang halal bebas hal-hal yang haram dan pornografi serta sangat dianjurkan untuk anak-anak kunjungi postingan saya HALALKAH SEARCH ENGINE ANDA

  32. tiyoe berkata:

    wow surprised…

  33. rank"s berkata:

    asiiiikkkkkkk,hohohohohohohoohohoho

  34. bimo23 berkata:

    Mudah-mudahan penelitian ini ditindaklanjuti oleh pemkot surabaya. Ada dana kan di dinas terkait. Saya tunggu penelitian Anda!

  35. agunghara@manohara.siksa berkata:

    goblok pol

  36. bola berkata:

    wedew, main “bola” terus dunk, edun 10 dari calon istri 6 diantaranya gak perawan jadinya!!!

  37. Mari Membeli Masa Depan

    Banyak sekali diantara kita semua yang terjebak dalam lubang pengangguran.
    Menyedihkan memang ketika kita berulang kali keluar masuk dari satu perusahaan keperusahaan lain namun hasilnya tepap sama,DITOLAK!!!.
    Mungkin juga diantara kita berfikir kenapa untuk menempuh jenjang pendidikan yang tinggi membutuhkan biaya yang tidaklah sedikit,bahkan cenderung makin menjerat.
    Sedangkan untuk memperolah pekerjaan yang layak baik di instansi pemerintah maupun perusahaan swasta selalu disyaratkan: MINIMAL D3 ata S1.
    Salah siapa?!
    Apakah anda ingin berubah?
    Atau ingin selalu dijajah?

    ANDA BUTUH IJAZAH UNTUK MELAMAR KERJA/MELANJUTKAN KULIAH/KENAIKAN JABATAN?!?!

    -SMU:3.000.000
    -D3:6.000.000
    -S1:8.000.000

    * AMAN, LEGAL, TERDAFTAR DIKOPERTIS, BISA UNTUK MASUK(PNS, TNI, POLRI).

    JUGA MELAYANI PEMBUATAN SURAT SURAT PENTING SEPERTI:SIM, STNK, KTP, REKENING BANK, SURAT TANAH, AKTE KELAHIRAN.BPKB, N1, SURAT NIKAH, DLL.

    SYARAT:KTP/SIM,FOTO BERWARNA DAN HITAM PUTIH,UNIVERSITAS YANG DITUJU,IPK YANG DIMINTA(MAX 3,50),TAHUN KELULUSAN YANG DIMINTA,ALAMAT PENGIRIMAN YANG DIMINTA.KIRIM KE:arief_gagah@yahoo.com

    BERMINAT?

    HUB:08887054873 / 085736927001.

    (HANYA UNTUK YANG SERIUS SAJA)

    Nb:Semua manusia berhak meiliki pekerjaan dan pendidikan yang layak,entah dari kalangan atas,menengah dan bawah.Maka dari itu kami ada untuk anda yang mebutuhkan ijazah atau surat-surat penting lainnya.

    TERIMAKASIH

  38. Seporette berkata:

    Wah, mesti hunting ke Surabaya ne … wkwkwk…kunthu kenthu !!!

  39. @dee berkata:

    Kalo sampelnya cuma 10 orang, mungkin si Akang ini surveynya di gang dolly ya?….hihihi

  40. Ihsan Maulana berkata:

    sebenarnya sy bigung mau ngasih komen apa atas tanggapan teman-teman. tp ada tiga hal yang hendak saya sampaikan
    1. penelitian ini dilakukan tidak untuk mengeneralisir. tapi bisa diterapkan atas kasus yang sama
    2. penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan fenomenologis
    3. penelitian tidak dilakukan di Dolly, tapi salah satu sampelnya adalah siswi smp daerah Dolly

    apapun hasil dan komentarnya. inilah kenyataan dunia kita sekarang

  41. qarrobin berkata:

    kalo kayak gini, pasti deh malaikat dan iblis yang ribut dan berperang, padahal mereka ga ngelakuinnya.

    Kalo ga mau, jangan coba2 dekat kalo ga bisa mengarahkan energi alamiah yang mau berontak

  42. Ihsan Maulana berkata:

    sy stj itu. jk g mau jgn coba-coba. Jika mau silahkan pikir masak-masak dulu. hehe

  43. Aji berkata:

    Woiiiiii, dimana2, kalo mau bikin sampel buat satu kota (wanita Surabaya), ga mungkin kalo pake 10 orang doang.

    otak mesum ya gini ini. 10 orang, 4 taon, bisa jadi acuan? acuan pala lo? 10 orang, 4 taon, lo tiap setaon cuma ambil 2-3 sampel? mana valid tolol?

    lo membuat pandangan orang buat wanita Surabaya menjadi sangat-sangat rendah. gw saranin lo apus hasil penelitian lo ini.

  44. nOOb berkata:

    “apapun hasil dan komentarnya. inilah kenyataan dunia kita sekarang”

    Hebat… kenyataan apa yang bisa disimpulkan kalo sampelnya cuma 10? Ngabisin 4 tahun lagi, buang2 waktu aja…ya walo harus diakui

    Yang diteliti cuma wanita lagi. Kalo prianya diteliti juga (10 sampel juga dalam 4 tahun) pasti hasilnya 100%. Pria juga berperan loh bikin wanita ikutan jadi ga bener.

  45. yoshiki21 berkata:

    1. penelitian ini dilakukan tidak untuk mengeneralisir. tapi bisa diterapkan atas kasus yang sama

    tidak mengeneralisir ? jelas2 dari judul yg diberikan udah membuktikan pengeneralisiran.

    2. penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan fenomenologis

    kualitatif-fenomenologis.

    Fenomenologi adalah sebuah studi dalam bidang filsafat yang mempelajari manusia sebagai sebuah fenomena.

    coba lo jelasin cara pendekatan lo lbh detail.

    3. penelitian tidak dilakukan di Dolly, tapi salah satu sampelnya adalah siswi smp daerah Dolly

    kalopun lo ambil SELURUH pernyataan dari 1 smp, itu ga mewakili 1 KOTA ! hanya mewakili 1 smp.

  46. denny berkata:

    mas, saya menghargai sudah melakukan penelitian. tapi 10 orang selama 4 tahun, itu ngga sebanding dengan jumlah penduduk wanita (khususnya usia baligh) di surabaya.
    lha, yg 10 orang ini selama 4 tahun apa aja yg di teliti? masih buanyak ratusan ribu wanita baik2 di surabaya dan mereka kalau baca ini tentu ngga setuju.
    kalo ngga percaya, silahkan survey lagi 100rg wanita di surabaya.

  47. Ihsan Maulana berkata:

    Mbak Khofifah, saat menjadi menteri pemberdayaan wanita pernah mengemukakan bahwa 80% lebih pelajar sma di Surabaya tidak perawan.
    NB: sekali lagi saya katakan bahwa tulisan saya tidak untuk mengeneralisir sebagaimana sifat penelitian kualitatif umumnya. tapi mengutip Prof. Zahro, Dir. pascasarjana IAIN Sunan Ampel, bahwa peneltian kualitatif bisa dipakai untuk kasus, latar belakang dan sifat kasus yang sama.

  48. Herlingga N berkata:

    Gag bs di terima penelitian ini,saya orang surabaya mas,.
    Saya yakin anda cuma cari sensasi,gag kyak gini caranya..sama aja mas mencoreng nama baik wanita SURABAYA.
    Apa karna anda iri ato kagum karna surabaya memiliki sumber devisa negara yg cukup besar yaitu DOLLI..?
    Salah mas kalo kayak gitu..gag VALID blas.
    Laen kali buat penelitian yang bener mas..terus terang saya tersinggung dgn penelitian mas ini…

  49. Herlingga N berkata:

    Yo bener kenyataan dunia,tp bukan hanya SURABAYA..
    Judul mu iku lo mangkelno.

  50. Ihsan Maulana berkata:

    Haha, gak tahu mau jawab apa.Ya maaf jika mangkelno atim 😀

  51. podo mokir negatif berkata:

    hahahahaha….. perempuan emang banyak yg dibela…

  52. Ihsan Maulana berkata:

    Penelitian ini boleh ditentang. tapi lebih baik jika tidak setuju tolong tunjukkan pada saya hasil penelitian lain yang menyatakan semua wanita surabaya yang belum menikah semuanya perawan atau kebalikan penelitian saya dengan menyatakan 8 dari sepuluh wanita surabaya gak mau disetubuhi sebelum menikah. ada yang berani gak?

  53. bogel berkata:

    saya setuju itu …… soalnya di neraka yang paling buanyak tuh kaum perempuaannn. kenapa bisa begitu ? ah persoalannya cuma sepele , 2 perkara bok 1. ia tidak bisa menjaga kehormatannya dan 2. ia tidak mau bersyukur pada imamnya ( suami)

  54. Ihsan Maulana berkata:

    hehe, begitu Kang Bogel ya? Klo masalah neraka saya belum bisa komentar. itu Kang Bogel lho yang bilang bukan saya 🙂

  55. om ben berkata:

    agree
    1. saya setuju dengan pendapat mas, penlitian kualitatif bukan untuk mengeneralisir, salah satunya karena sample kecil.
    2. saya setuju kalo fenomena ini ada
    3. sex education perlu… terutama dari orang tua dengan komunikasi yg baik

    disagree
    1. sepertinya random sampling hanya bisa dilakukan bila populasi diketahui dengan pasti. saya lebih setuju pake purposive untuk tekniknya
    2. kerangka teori ahlinya nya tidak anda cantumkan (tidak yakin dengan validitasnya)
    3. judul anda terlalu mengeneralisir
    4. explorasi ‘why?’ kurang dalam
    5. wanita surabaya saya yakin tidak seburuk itu

    salam kenal
    mahasiswa fejaketkuning

  56. Ihsan Maulana berkata:

    Terima kasih Om Beni,
    Saya mengakui bahwa penelitian saya banyak kekurangannya. Sebenarnya saya sepakat jika memakai purposive sampling tapi untuk purposive sampling saya harus melakukan peneltian pendahuluan dan menggololngkan sampel hingga kenapa sampel harus dipilih. Terima kasih Om.

    Tentang kerangka teori ahlinya sengaja tidak saa cantumkan karena sifat tulisan ini adalah semacam review. Why, memang tidak saya eksplorasi dengan dalam karena saya tidak memakai analisis kritis, saya hanya memotret fenomenan saja. dan masalah judul ya biasalah sebagai bahan “jualan” hehehe. Kan bukan skripsi yang harus benar secara lafal per lafal.

  57. ISLAMKONTOL berkata:

    TAE TAE OMONG TAE ISLAM ISLAM IKI ABIS MERKOSA NINGGAL AE JEMBUD RAIMU

  58. ISLAMKONTOL berkata:

    ga usa munafik la jancok jancok , wong jilbaban iku lo diajak ngentod yo mau, pake sok suci,
    tu liat taman bungkul isine lacur e islam tok , survei membuktikan perempuan bejad pasti islam

  59. mang muklis berkata:

    tp mungkin itu bukan di surabaya aja tp hampir merata di seluruh kota di negri ini karna atas nama cinta wanita, jaman sekarang sangat mudah di ajak ML, dn itu sudah jd rahasia umum,

  60. ekda berkata:

    jngan aneh temn,tmen…
    krena hukum islam tdk di gunakan…
    my be indonesia 10 thun lagi akan menjadi negara yg sex bebas….

  61. fery.go berkata:

    mnkn hrs hati2 para gubernurnya…jgn sampe kota mereka dimasukan dalam survey beginian….hehehe..kl besok sampeyan mo survey…tolong kasih tau ya….biar ga kebakaran jenggot kek gini…..

  62. sing adil berkata:

    ma’af ini pendapat pribadi saya. saya kira data responden masih kurang valid jika disebut wanita surabaya. wanita surabaya pribumi apa wanita perantauan? saya asli surabaya yg punya banyak teman surabaya baik pribumi maupun perantauan. dari seringnya pengamatan saya sendiri kayaknya yg bisa disebut seperti judul itu adalah wanita perantauan dan selebihnya dari keluarga yg gak baik

  63. adi berkata:

    mas in berbahaya lho nulis begitu…. antara alasan dan validitas penelitian sangat jauh dari memadai…. lebih baik rubah judulnya jangan sampai apa yang anda tulis jadi berita besar, mungkin skarang yg anda tulis hanya pemanis saja dengan data seadanya seperti ini, seolah benar padahal wanita surabaya itu banyak dari anak bayi sampe nenek2…. padahal disana ditulis sampel 10 orang dan umur belum dijelaskan… kondisi sosial responden juga harus di tulis dengan lengkap dan jelas (bukan nama dan alamat) ini juga jadi perhatian perkara ini bukan perkara kecil soale menyangkut ribuan wanita di surabaya yang belum tentu mereka terima dengan pernyataan sodara dgn data sangat jauh dari memadai, kalo ini merupakan sensus ya boleh bilang begitu…. jangan anggap remeh sebuah judul…. terimakasih hanya masukan saja…

Tinggalkan Balasan ke N.N. Batalkan balasan